Meisya tidak tersinggung mendapati gerakan menghindar yang dilakukan Robin. Dia justru merasa tertantang. Dan fokusnya justru pada satu hal : Robin terpaku! Itu saja! 'Semua Cowok tuh pada dasarnya lemah. Apa lagi yang jenis Robin begini. Mau begini begitu, eh ditolak sama si Vale,' pikir Meisya dengan rasa peraya diri yang tidak pada tempatnya. “Wah! Gue enggak mau dititipin ah! Gue masuk ke dalam kalau begitu,” kata Meisya sambil bangkit dari duduknya. Dikeluarkannya buku yang dititipkan oleh Robin, dan diletakkannya bgitu saja di atas meja tamu. Robin bergerak spontan menangkap tangan Meisya. “Eeeeh...! Nggak usah macam-macam deh lo! Gue mau pulang nih Sya! Nih, terima bukunya. Nanti gue coba telepon dia