“Val, nanti aku drop kamu di depan kantor saja ya, terus aku langsung ke kantor cabang,” kata Marvin saat mereka baru sekitar sepuluh menit meninggalkan area apartemen di mana mereka tinggal. Tadi pagi Valentina memang mengirimkan pesan teks kepada Marvin, minta ditunggu di lobby apartemen karena hendak berangkat bersama. Dia sudah sangat ingin menanyakan perihal Vanya kepada Marvin. Dipikirnya, dalam posisinya sebagai Kepala departemen Human Resources tentunya mempunyai informasi yang lebih akurat yang ia butuhkan sekarang. Namun perkataan Marvin mengejutkannya. “Lho, kamu tuh sebetulnya harus ke kantor cabang hari ini? Kenapa nggak bilang? Kan aku bisa naik taksi, tadi,” sesal Valentina.