Orang yang memantau Asha dan juga Ravin semakin panas melihat Asha memeluk Ravin sangat erat. Orang itu pun mulai mendekati Asha dan juga Ravin secara pelan-pelan, karena dia tidak ingin apa yang ingin dilakukan orang akan diketahui oleh targetnya. Tangan orang itu mulai mengangkat tangannya, dan bersiap melempar sebuah benda kecil seperti paku, namun bukan paku, tapi tajamnya melebihi paku, pada targetnya. Beruntungnya dokter segera datang, hingga Asha dan Ravin merubah posisinya jadi menghadap dokter, dan niat orang yang ingin mencelakai Asha maupun Ravin terhenti karena merasa posisi target tidak sesuai dengan harapannya. Orang itu langsung pergi saat melihat target tengah terlibat obrolan penting dengan dokter. "Jadi keadaan pasien tidak mengkhawatirkan kan Dok?" tanya Asha cepat.