"Nara Cathleen Dupti." Raja berusaha menyembunyikan ekspresi terkejut di wajahnya, tapi itu sia-sia. Raulas dan Ratu telah melihat penguasa Alhanan ini seperti tersambar petir. Cibil tersenyum samar. "Apakah Yang Mulia pernah mendengar nama saya?" Raja segera menguasai keadaan, dan duduk kembali di singgasana. Tangannya terkepal. "Raja ini pernah mendengar nama itu dulu. Itu nama yang bagus." Dia kemudian menoleh ke pengawal di bawah, memerintah, "Berikan hadiah emas dan gaun sutra kepada gadis penyelamat putri ini." "Terima kasih atas rahmat Yang Mulia," kata Cibil sembari berlutut. "Tidak perlu berlutut. Nyawa putri Cecilia tidak sebanding dengan hadiah yang kuberikan. Bangunlah, Nara." Ada nada getir ketika raja menyebut nama itu. Ratu memandang lama Cibil setelah nama itu disebut