Myra tersenyum tulus. "Baiklah, kau terlalu memuji untuk keinginanmu. Sekarang, mari dengar Sara."
Sara menghela napas. Terkadang dia bingung dengan kedua sahabatnya. "Menurutku kalian berdua tidak cukup baik dibanding aku. Coba pikir, apa yang terjadi kalau ego kalian bertemu? Nara dengan haus penasarannya yang terkadang membahayakan, dan Myra yang terlalu berhati-hati dan kaku. Kalian bisa berperang jika aku tidak ada. Jadi, akulah yang terbaik."
Nara dan Myra terkikik. Mereka mengakui kebijaksanaan Sara. Gadis itu pengambil keputusan yang baik. Tapi malam ini, entah ide dari mana, Nara dan Myra membuat taruhan konyol terkait kitab itu.
"Bagaimana kalau kitab ini yang menjawab siapa yang terbaik di antara kita bertiga?" tanya Myra, yang malah termakan pujian Nara tadi.
"Aku setuju,"
