Di tengah kebahagian, entah kenapa kerap ada kesedihan atau kabar duka yang menyisip. -Cowok bucin penuh pertimbangan- Mendekati pukul 18:00 saat Bumi memarkir Vespa mereka di Place du Tertre, sebuah alun-alun kecil yang famous sebagai pusat seni di Montmartre. Ia menggandeng Yuna, membawa sang istri berbaur di tengah kerumunan pengunjung lainnya. Para seniman berkumpul untuk melukis, menggambar, atau menjual karya seni mereka langsung kepada turis. Sementara kafe, restoran, dan toko-toko kecil nampak ramai terisi customer. Bumi menyelidik sang istri dari ujung kepala sampai ujung kaki. “Kenapa, A?” “Takut Neng pakai barang yang rentan hilang.” Maksud Bumi, rentan dicopet. “Ngga ada kok. Anting doang da sama cincin dari Aa. Cincinnya juga Yuna balik. Yang lain kan ada di badan Aa.”

