Impianmu adalah impianku. Duitku nantinya jadi duitmu. Tapi, untuk kali ini, biar abdi yang modal dulu. -Their dream wedding- “Adek mau syukuran pernikahan kayak apa?” tanya Jagat di malam sebelum ia meninggalkan Paris untuk kembali ke tanah air. “Kalau ngikutin kepinginnya Adek, bakalan mahal, Pa,” tanggap Yuna. “Yang sederhana aja.” “Sederhana kok. Cuma ngundang 23 keluarga, Papa Mama, Ayah Bunda, pengantin, plus Timber Tunes,” tanggap Jagat. “23 keluarga aja tuh rame banget, Pa. Kita kan penganut banyak anak banyak rezeki.” Jagat terkekeh. “Pokoknya ngga apa-apa, Dek. Nanti Papa patungan sama Mas Ara dan Mbak Zia.” Yuna terdiam. Memorinya justru memutar suasana pernikahan Bisma dan Zia. “Dek?” tegur Jagat lagi. “Papa kepingin wujudin pernikahan impian Adek karena Mas Ara dan Mb

