138: COWOK BUCIN MENJEMPUT IMPIAN

1755 Kata

Harmoni. Tak hanya indah dalam lukisan, namun juga di kehidupan nyata. -Cowok bucin menjemput impian- Keluar dari Funhouse, bermodalkan rasa penasaran dan kenekatan, keduanya mengunjungi Ice Kingdom, wahana penuh pahatan es yang menyerupai kastil megah. “Pakai dulu, Neng,” ujar Bumi seraya merogoh saku di balik jaket tebalnya. Ia mengeluarkan sepasang sarung tangan kulit lalu menumpuknya dengan fingerless gloves yang Yuna gunakan. “Aa kok kepikiran bawain leather gloves?” tanya Yuna. “Takut yang Neng pakai basah karena kita skating. Dan alhamdulillah kepakai,” tanggap Bumi. Yuna tersenyum simpul, menatap lekat sang suami yang masih sibuk mengepaskan kedua gloves tersebut. “Hatur nuhun, Aa,” ujar Yuna, lembut. “Sami-sami, Neng. Ini Aa tumpuk, biar tetap hangat. Sok coba gerak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN