129: FAMILY

1872 Kata

Sungguh, keluarga adalah harta yang paling berharga. -Family- Soal ‘keep dating’ ternyata menarik banyak atensi. Hingga menu sup tandas dari setiap meja dan berganti menu utama. Adalah nasi liwet dengan ayam bakar, sambal, tumis buncis, tempe tahu goreng, rice crackers – gantinya kerupuk, dan lalapan yang terdiri dari irisan timun, tomat, dan daun basil. “Waaah! Hebring euy!” gumam Bumi. “Kurangnya cuma dua, Neng.” “Apa, A?” Belum apa-apa, Yuna sudah terkekeh. “Cabe bubuk bermecin sama sayur asem,” jawab Bumi, lalu mencengir. “Tapi enak, A.” “Muhun, Neng. Enak. Banget da,” tanggap Bumi. “Aa kira mah ngga akan kenyang makan porsi-porsi kecil begini.” “Kenyang tau, A. Ini aja Yuna udah berasa ngisi perutnya. Kelihatannya aja kecil-kecil. Kalau langsung disajikan semua pasti kelihatan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN