162: HARI YANG DINANTI

1606 Kata

Karunia Tuhan yang indah, tenang, dan adil. -Hari yang dinanti- Syukurlah, semalam keram di perut Yuna tak berlanjut. Kini, Bumi dan Yuna tengah sibuk membereskan barang-barang yang akan mereka bawa untuk tinggal sementara waktu di rumah Gyan. Bumi melipat pakaian dengan rapi, sementara Yuna sibuk memastikan perlengkapan bayi sudah masuk dalam koper khusus. “Bisa kita bawa semua sekarang ngga ya, A?” tanya Yuna seraya memeluk sehelai selimut bayi berwarna pastel. “Kalau ngga kebawa semua, besok Aa bisa balik ambil lagi,” jawab Bumi sembari tersenyum. “Masih ada yang mau dibawa teu, Neng?” “Tinggal bahan makanan da, A. Harus dibawa kan biar ngga rusak atau jadi fosil di kulkas.” “Tadi Aa sudah minta maid beresin, Aa cek dulu deh.” Yuna mengangguk. Bumi mendekatkan tumpukan paka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN