163: YANG PALING UTAMA

1302 Kata

Bahkan jika dunia ini tiba-tiba sepi, aku akan selalu menemanimu. -Yang paling utama- “Kemarilah, Monsieur,” ujar seorang perawat neonatus, membuyarkan fokus Bumi yang isi kepalanya masih dipenuhi kekhawatiran akan Yuna. Bumi mendekat, namun langkahnya terhenti sejenak kala titik pandangnya menangkap pemandangan yang membuat dadanya berdesir. Lantai di ruang bersalin yang sebelumnya pucat kini ternoda merah, bercampur dengan cairan lain dari proses persalinan. Darah yang Yuna keluarkan tampak begitu banyak, lebih dari yang pernah ia bayangkan. Napas Bumi tercekat, pikirannya berputar-putar pada kondisi istrinya. “Monsieur?” tegur sang bidan. Tatapan Bumi bergeser, bertemu dengan iris perempuan paruh baya tersebut. “Istrimu baik-baik saja,” ujar bidan itu yang entah bagaimana ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN