Selalu ada cara mencari inspirasi. Kadang, justru mengajarkan kita hal tertentu dari sudut pandang yang tak biasa. -Yogyakarta- “Sudah, Ma. Kata Mak nanti Mas ditelpon. Mak diantar keponakannya,” jawab Gala. Bumi dan Yuna hanya menyimak, sementara Eira sibuk bermain dengan beberapa sushi di piringnya, diajak ngobrol dulu baru dilahap sedikit demi sedikit sesuai kapasitas mulutnya. Hari Sabtu, sekitar pukul 07:30 waktu Yogyakarta. Restoran yang dijadikan tempat untuk sarapan itu cukup ramai, meski tak padat. “Ngga usah dijemput berarti?” tanya Nina. “Iya, Ma. Ngga usah kata Mak.” “Ya sudah kalau begitu. Gimana Yogyakarta? Mas suka ngga?” “Panas sih. Tapi Mas suka. The city is rich in both historic and historical buildings. Also, uang Mas ngga habis-habis. Murah-murah, Ma.” Nina terk

