Bab 65 : Pesan Singkat Dari Pengagum Dokter Kenzo

1412 Kata

Elina menutup pintu ruang kerjanya dengan sedikit keras. Tatapannya kosong menatap meja penuh dokumen yang tadi siang tak mampu ia kuasai. Jemarinya mengetuk pelan permukaan kayu, irama tak beraturan yang menandakan pikirannya sibuk mencari celah. Sementara di luar, matahari mulai tenggelam, dan di rumah besar keluarga Hartawan suasana justru berjalan tenang. Di lantai dua, Zeya berjalan pelan menuju kamarnya. Kepalanya terasa berat, napasnya agak cepat, dan otot lehernya menegang. Sejak pagi tubuhnya sudah memberi tanda, tapi ia mengabaikannya. Rapat kemarin menguras banyak tenaga, belum lagi diskusi tambahan dengan kepala divisi siang ini. Begitu sampai kamar, ia melepas blazer, lalu duduk di tepi ranjang sambil memijat pelipis. Tangannya meraih ponsel, hendak mengirim pesan ke Kenzo,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN