Kenzo masih mengusap pipi Zeya dengan ibu jarinya, jemarinya terasa hangat di kulit yang masih lembap karena air mata. “Kalau mau cemburu, bilang aja. Nggak usah nangis kayak anak kecil.” “Aku nggak cemburu,” jawab Zeya cepat sambil menunduk, tapi nada suaranya terlalu tinggi untuk terdengar meyakinkan. Kenzo tersenyum miring. “Nggak cemburu? Tadi nyuruh aku keluar temui Michele. Itu artinya apa?” “Itu…” Zeya mencari alasan sambil memalingkan wajah. “Itu cuma karena… aku nggak mau kamu sibuk sama orang lain. Kan kamu cuti buat jagain aku.” Kenzo mengangguk pelan. “Oh, jadi masalahnya bukan karena Michele cantik dan suka kirim foto-foto lucu?” Zeya spontan menoleh dengan tatapan tajam. “Lucu apanya? Geli tahu!” Kenzo tertawa kecil, lalu memeluknya dari samping. “Nah, itu dia. Akhirnya