Kenzo menarik napas, lalu mengangguk pelan. "Aku cuma pengin jelasin. Soal tadi, soal Sivia." Mata Zeya menggelap sesaat. Ia mengalihkan pandangan. Tapi Kenzo tetap bicara. "Kopi itu, aku nggak minum. Aku tahu kamu pernah cerita soal Sivia, dan aku tahu kamu ngerasa nggak nyaman. Aku juga tahu kamu lebih sensitif sekarang, makanya... aku nggak mau bikin kamu mikir yang nggak-nggak." Zeya menghela napas keras. "Kenapa nggak diminum aja, sih? Minum aja, kali. Aku juga nggak lihat kamu minum, atau kamu buang. Jadi sama aja. Aku nggak akan tahu, kan?" Nada suaranya tajam, tidak berteriak, tapi menusuk. Kenzo terdiam. "Kalau nggak ketahuan, ngapain juga kamu repot-repot nolak?" lanjut Zeya. "Kamu pikir itu bikin aku tenang? Nggak, Kenzo. Sama sekali nggak." Kenzo menunduk. "Aku cuma pengi