Kenzo berdiri di depan kompor, tangannya lincah mengiris jahe dan daun pandan. Aroma wangi khas mulai memenuhi dapur, menyatu dengan suara air mendidih dan ketenangan pagi yang tidak biasa. Sup jahe yang ia buat bukan sembarang rebusan. Ia memilih bahan-bahan dengan teliti. Jahe merah, sedikit madu, dan sejumput kayu manis. Semua ada fungsinya. Selesai menuang ke dalam mangkuk, ia membawa nampan ke kamar. Zeya masih terbaring, wajahnya terlihat makin pucat. Matanya sembab karena menahan nyeri. Kenzo duduk di sisi tempat tidur, menyodorkan sup hangat itu. “Ini bisa bantu menghangatkan tubuh dan meredakan nyeri. Jahe mengandung gingerol, senyawa antiinflamasi yang membantu melancarkan aliran darah di area perut,” jelasnya seperti biasa, dengan gaya kuliah kilat. Zeya memandang mangkuk it