Setelah 3 menit mereka berlari dari kecurigaan petugas keamanan. Mereka akhirnya tiba di sebuah ruangan bernuansa peminim. Dan sudah bisa Jovan tebak. Ini adalah sebuah kamar, dan Stella membawa ia masuk ke dalam kamar wanita itu? "Ini kamarmu?" Pertanyaan itu membuat Stella menoleh. Kepalanya mengangguk membenarkan pertanyaan Jovan. "Aku mempunyai pintu rahasia untuk sampai ke kamarku tanpa terlihat siapapun," ucapnya menjelaskan. Namun tanpa Stella sadari hal ini malah membuat keadaan lebih canggung. Terlebih posisi mereka yang kini sedang terduduk di sisi ranjang. Menetralkan napas mereka yang memburu karena berlarian tadi. Jovan terdiam. "Dan kau memberitahukannya padaku?" Bukankah ini tempat cukup privasi untuk lelaki asing seperti dirinya masuk kemari? Tersadar akan ucapan J