Rose tidak bisa menyembunyikan senyum kemenangannya ketika keluar dari gedung perusahaan milik Alex. Mampus, sebentar lagi lelaki itu akan bertekuk lutut mengemis cinta padanya. Dan Rose tidak akan membiarkan itu menjadi mudah setelah tanpa hati nurani lelaki itu menginjak harga dirinya sampai remuk. Alex sudah mulai bisa menyentuh tubuhnya, memainkan lidahnya. Dan saat ini Rose bahkan masih merasakan rasa panas dari mulut Alex yang membungkus payudaranya dengan sempurna. Pelan-pelan Rose akan membuat mulut Alex terbiasa pada seluruh tubuhnya. Dan melupakan manusia laknat bertulang lunak yang menjadi peliharaannya. Heran juga mengapa lelaki ramah itu harus menjadi peliharaan Alex. Padahal Rose sudah nyaman berteman dengan Tee. Namun saat menyadari bahwa Tee adalah selingkuhan suaminya