Konfrontasi yang Terlambat

1089 Kata

Lira menggenggam ponselnya erat-erat. Tubuhnya masih gemetar setelah membaca pesan terakhir dari Aksa. Sekarang, pria itu meneleponnya. Lira tahu Aksa tidak akan pernah main-main dengan ucapannya. Jika ia tidak mengangkat telepon Aksa sekarang, ia tidak tahu apa yang akan dilakukan pria itu selanjutnya. Dengan napas terputus-putus, Lira mengangkat panggilan telepon itu. “Apa lagi?” “Aku ingin bertemu denganmu,” suara Aksa di ujung panggilan terdengar lebih tenang dari sebelumnya. “Aku tidak bisa menemuimu lagi, Aksa. Kita sudah selesai.” “Tidak!” Nada penolakan Aksa terdengar jelas dan tegas. Napasnya yang tiba-tiba memburu pun memenuhi gelombang suara yang merambat cepat ke telinga Lira. “Kita belum selesai, Lira. Kita tidak akan pernah selesai.” “Sudahlah, Aksa. Kita sudahi saja. Ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN