41. Konfrontasi Tengah Malam

1300 Kata

Aksa masih bernapas berat. Sisa kemarahan belum sepenuhnya mereda saat ia melangkah keluar dari kelab malam. Udara malam menusuk kulitnya yang panas. Aroma alkohol dan keringat masih melekat di tubuhnya. Lampu jalan yang redup menerangi trotoar memantulkan bayangan di permukaan aspal yang sedikit basah oleh gerimis. Langkah Aksa terhenti ketika dua pria berbadan besar dengan setelan hitam berdiri di depan gerbang area parkir. Mereka berpostur tegap dan berekspresi dingin. Aksa langsung mengenali siapa mereka. Orang-orang ayahnya. Sial. Seorang pria bertubuh lebih kecil yang mengenakan earpiece dan jas rapi melangkah mendekat. “Pak Aksa, Anda harus ikut dengan kami.” Aksa mengangkat dagu dan menatapnya tajam. “Dan kalau gue nggak mau?” Pria itu tidak menjawab. Ia hanya memberi isyarat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN