Dibelit Rasa Bersalah

1727 Kata

Lira berdiri terpaku. Napasnya memburu dan hatinya terasa seperti baru saja dihantam balok kayu yang besar dan berat. Ia masih menatap Aksa yang kini terlihat terpukul, tapi itu tidak sebanding dengan rasa sakit yang bergulung-gulung di d4d4 Lira. Hening menggantung di antara mereka. Namun, kali ini bukan karena tegang, melainkan karena kata-kata yang terasa terlalu kejam untuk dikeluarkan dan terlalu menyakitkan untuk ditelan. Lira menunduk sejenak, lalu menutup mata rapat-rapat. Ketika ia membukanya, ada sesuatu yang berubah dalam sorot matanya. Bukan lagi kemarahan atau keterlukaan semata, tapi sebuah keputusan. “Aku menyesal,” kata Lira lirih tapi jelas. Aksa menoleh cepat, alisnya mengerut. “Apa?” Lira mengangkat wajah dan menatap langsung ke mata Aksa yang kini kehilangan nyala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN