Setelah memberikan surat itu Zain memilih pergi ia merasa tidak ada lagi yang harus ia katakan atau jelaskan, lalu tentang kebenarannya lelaki itu tidak peduli seperti Hamka yang bahkan menganggap ia dan ibunya hanya lah buah kekhilafan maka dia akan menganggap Hamka sebagai seorang yang tanpa sengaja membuatnya lahir, Memang terdengar kurang etis, tapi mau bagaimana lagi, hatinya sudah sangat marah Zain tidak perlu memikirkan seseorang yang bahkan tidak mengetahui dia ada ... Bagi Zain dia menyesalkan mengapa ibunya harus jatuh cinta pada seorang seperti itu. Sedangkan di dalam semua semakin tidak kondusif, tangis Maira dan Rahma terdengar paling jelas karena dua orang itu yang teramat sangat kecewa, bukan berarti Zahra dan Nisa tidak kecewa. Mereka semua kecewa pada sikap Hamka "Ma

