Zahra merasakan sakit pada sekujur tubuhnya bahkan kakinya terasa lemah untuk berjalan ... Hanung tidak berbohong, lelaki itu benar-benar menggempurnya habis-habisan. Zahra meresakan haus ia memilih turun kedapur walau harus tertatih ... mungkin dirinya bukanlah seorang perawan tapi ia berani bersumpah saat ia melalukannya masih terasa sangat sakit ... ia menuruni anak tangga perlahan sesampainya di dapur ia langsung di sambut oleh Sumi yang awalnya menatap heran padanya "Mbak sakit? kok mukanya pucat? gak biasanya juga Mbak bangun terlambat." Zahra menghela nafasnya, ia bahkan merasa tidak memiliki tenaga untuk menjawab pertanyaan Sumi "Bibi udah buat sarapa n belum? sama tolong buatkan aku jus jeruk.'. "Kalau sarapan sih saya sudah buat Mbak, tapi untuk jus jeruk ... stok jeruknya g

