37

1456 Kata

Mereka kembali ke apartemen. Gibran masih dengan setianya membawakan belanjaan Falisha. Pria itu bahkan menolak ketika Falisha hendak membawa barangnya dan malah terus membawanya sampai ke unitnya. "Mas udah tahu password apartemen Fali. Tapi awas, jangan tiba-tiba masuk tanpa ijin Fali ya." Perintahnya seraya membuka pintu dan memberikan akses untuk Gibran masuk terlebih dulu. Seorang pria berdiri di tengah apartemen, menatap ke arah pintu yang terbuka. Sejenak mereka saling tatap sampai akhirnya Falisha memekik kegirangan. "Serkan!" Falisha berlari dan langsung menubruk tubuh pria tinggi besar itu. Dengan sigap pria itu memangku Falisha seolah dia hanyalah gumpalan daging yang ringan. "Sevgili Allah. Seni gerçekten özledim. Ne zaman geldin?"(Ya Allah. Aku benar-benar merindukanmu.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN