40

831 Kata

Selepas kepergian Falisha. Andi dan Gibran masih terdiam. Lantas tiba-tiba Andi tertawa, disusul oleh Galih. Keduanya kini menatap Gibran yang tengah mengusap rahangnya yang terluka. "Jadi, dia cewek yang disukai Gibran?" Andi melirik Galih, Galih mengangguk. "Sumpah, unik banget. Gue tadi sempet takut balik dihajar pas lihat dia sama dua cowok di belakangnya. Body keduanya itu loh, kayak binaragawan." Komentar Andi yang dijawab anggukan Galih. "Gue juga takutnya gitu. Makanya gue lari-lari ke sini. Gue takut lo babak belur. Tapi untungnya enggak." "Tapi lebih aneh lagi, kenapa dia malah bantuin gue? Bukannya dia?" Andi mengedikkan kepalanya ke arah Gibran. Galih mengangkat bahu. "Itu karena dia tahu yang dilakuin dia salah. Meskipun maksudnya itu nolong. Tapi status Davina yang masi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN