Dengan sedikit mengendap-endap, Jesika masuk ke kamar Jason. Jesika tidak mau Vanya atau siapapun melihat dirinya masuk ke kamar laki-laki itu. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Sudah cukup larut dan sangat tidak pantas bagi Jesika ada di kamar majikannya. "Kenapa lama sekali?" Tanya Jason begitu melihat Jesika. Jesika buru-buru mendekat dan tanpa sadar menutup mulut Jason. Karena sangat ketakutan, Jesika tidak sadar melakukan itu. "Tolong kecilkan suara pak Jason. Saya takut ada yang belum tertidur." Bisik Jesika. "Siapa yang bisa mendengar? Lagipula tidak ada yang peduli pada kehidupan Jason di rumah ini. Jadi buang jauh-jauh kekhawatiran di wajahmu itu." Balas Jason. "Apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya Jesika pada akhirnya sembari menjauhkan diri. "Tidak ada. Aku hanya tidak