Ranti menatap pada cincin bertahta berlian di jarinya, sudah dua bulan dirinya menikah dan selama sebulan lebih dirinya tinggal dan satu kamar dengan Reon, dan selama itu, Reon selalu menuntut haknya. Ranti mendesah pelan. Tak menyangka jodohnya akan sejauh ini ditemukan, Manhattan-New York, bukanlah seperti Jakarta-Bandung yang bisa dinaiki mobil dan hanya menempuh waktu tak lebih dari satu hari. Ranti tetap menerima pernikahannya, ia tidak akan seperti awal saat Reon ingin menikahi dirinya, lagian untuk apa menentang? Kalau dirinya akan tetap menjadi istri Reon. Menerimanya dengan lapang d**a dan belajar mencintai Reon tidak terlalu sulit. Buktinya, Ranti bahagia selama dua bulan lebih ini. "Hei, kau melamun?" Ranti menoleh ke sampingnya, menatap sang suami yang memakai jubah mandi da