Reon tertawa sendiri membayangkan rumah tangganya sudah diambang kehancuran. Mungkin sudah hancur. Tak berbentuk. Ia tidak menyangka akan berpisah dengan istri dan calon anaknya selama ini. Ia ingin menjelaskan. Namun, untuk bertemu dengan istrinya saja tidak bisa. Ia sudah beberapa kali ingin menembus keamanan di mansion milik orangtua Ranti, tapi tetap saja tidak bisa. Tidak bisa berjumpa dengan istrinya. Padahl ia ingin menjelaskan semuanya pada Ranti. Kalau dirinya tidak bersalah. Ia hanya korban. Korban dari perempuan jalang yang telah merusak rumah tangganya. Ia tidak ingin berpisah dengan Ranti dan calon anaknya. Anaknya yang selama dinantikan kehadirannya, akan menatap dunia dalam waktu dua bulan lagi. Tapi, dirinya masih di sini. Sendirian, tanpa teman, tanpa istrinya, dan tida

