Kondisi Queen benar-benar membaik. Gadis kecil itu kembali ceria dengan segala tingkah konyolnya, seperti yang dilakukannya pagi ini. Queen bangun tepat pukul enam pagi, setelah membersihkan diri ia pun segera menuju dapur dimana Kanaya berada. "Oma,," Queen segera menghampiri Kanaya dan memeluknya dari belakang. "Queen." Kanaya menyambut hangat pelukan cucu kesayangannya itu. "Oma buat apa?" Tanya Queen, mata jernihnya langsung tertuju pada beberapa sayuran yang berada di depan Kanaya. "Buat sarapan?" Tanyanya lagi. "Iya, Oma mau buat sarapan. Queen mau sarapan apa?" "Mau sarapan roti isi." "Boleh, nanti dibuatkan Si Mbok ya." "Queen mau buat sendiri." Queen menghampiri meja dimana roti berada. "Queen juga buat untuk, Dad." Gadis kecil itu meraih dua piring dan menaruh satu le