Daren memperhatikan setiap sudut rumah kost milik Lisa. Sederhana namun sangat tertata dengan baik. "Silahkan diminum." Lisa datang dari arah dapur yang hanya berjarak beberapa meter saja yang hanya dibatasi dinding setengah badan. Apapun yang dilakukan Lisa di dapur, Daren bisa melihatnya. "Kuenya habis, aku cuman punya teh." Lisa menyodorkan cangkir berisi teh panas pada Daren. "Tidak apa-apa." Daren menerima cangkir pemberian Lisa. "Kamu tinggal disini sendirian?" "Iya. Lebih nyaman sendiri. Selain karena aku sering pulang malam, juga karena ada beberapa pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi. Jadi aku memilih tinggal sendiri." Jelas Lisa. "Kerja apa?" Selidik Daren. "Sedikit curang… tapi aku sangat membutuhkan uang." Lisa nampak ragu menceritakan pekerjaan sampingan yang dila