Lelah setelah satu hari penuh berada di luar dengan segudang pekerjaan, membuat seluruh tenaga Daren seperti terhisap habis. Rumah, hanya itu yang ingin segera dituju. Terlebih ada seorang wanita yang masih ada di kediamannya tengah menanti kepulangannya. Setidaknya itu yang ada dibenak Daren saat ini.
Waktu menunjukan pukul enam sore. Belum terlambat untuk mengajak Lilly makan bersama. Daren berencana mengajak wanita itu makan malam bersama sebagai pengganti makan malam kemarin yang berakhir dengan ciuman panas. Membayangkan saat itu membuat Daren tersenyum tipis, rasanya masih seperti mimpi bisa kembali membuka hati, setelah sekian lama ia kunci rapat.
Setelah berulang kali berpikir, Daren memutuskan untuk menjalin hubungan lebih serius dengan Lilly. Secara perlahan ia dan Lilly akan
