bab 140

1290 Kata

Jevano benar-benar menepati janjinya. Tepat pukul delapan malam, lelaki itu datang menemui Queen. Canggung rasanya bertemu kembali setelah kejadian di Bandung. Queen tidak pernah menyangka dirinya akan senekat itu dan mempermalukan dirinya sendiri. "Kenapa?" Tanya Jevano. Lelaki itu menatap Queen dengan seksama, sambil tersenyum. Tingkah Queen sangat menggemaskan, ingin rasanya memeluk dan menciumnya seperti malam itu. Tapi Jevano tahan. Ia tidak boleh bersikap gegabah, apalagi saat ini mereka tengah berada di ruang tamu dimana Revan atau Kanaya bisa melihat dengan jelas dari ruang televisi. "Dari tadi nunduk terus. Rupanya sandal bulu jauh menarik daripada aku." Tatapan Queen memang tertuju pada sandal bulu warna pink yang dikenakannya, tapi sejujurnya ia tengah menghindari tatapa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN