TTIIL.025 HUTANG Pagi harinya, dengan langkah cepat aku menuruni anak tangga hostel menuju lobby. Karena jadwal penerbanganku menuju Eatern pagi ini, aku yang tidak ingin ketinggalan pesawat pun memesan taxi tiga jam sebelum jadwal keberangkatan. Aku merasa samuanya terasa tergesa-gesa. Tapi keadaan seperti ini harus aku lalui agar tidak terlambat. Karena jika aku terlambat dan ketinggalan pesawat, aku harus membeli tiket lagi. Uang ku sudah tidak cukup jika harus membeli tiket pesawat untuk kedua kalinya. Setelah aku menaiki taxi dan taxi tersebut sudah mulai berjalan, dari kejauhan aku mendengar ada suara teriakan memanggilku. Karena suara itu terdengar samar-samar, aku tidak mempedulikannya. Namun suara itu semakin lama semakin terdengar jelas. Dan dari kaca jendela taxi, aku