Dua Puluh Lima

1650 Kata

“Fey,” panggil Midas memastikan, bahwa wanita dengan penampilan yang lusuh dan rambut agak berantakan itu adalah wanita yang pernah menjadi ratu dalam hidupnya. Wanita yang pernah mengisi hari-harinya dengan lebih berwarna. Lalu Midas melihat anak remaja di belakang Fey yang terus menunduk, Midas tak mempercayai penglihatannya, anak itu tampak mirip dengannya, dari hidung dan matanya yang sempat beradu pandang dengan Midas namun dia menunduk lagi menatap sepatu usangnya. “F-fey, dia?” tunjuk Midas. Fey menoleh kepada Raga dan memegang tangannya. “Namanya Raga, Raga Erlangga, sengaja aku menyelipkan nama belakang kamu agar aku ingat bahwa dia adalah anak kita,” ucap Fey, Midas terduduk lemas. Apakah ini alasan Fey meninggalkannya hampir tiga belas tahun lalu itu. Lalu mengapa Fey tak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN