Empat Puluh Tujuh

1644 Kata

Laras mengambil ponselnya dan menekan nomor Midas, sementara Leonita masih bermain di pojok tokonya. Sedangkan Monic dan putrinya telah lebih dahulu pulang. Laras duduk sambil menyilang kakinya, bersandar di dinding. Rasanya cukup lelah berkutat dengan adonan dan butter cream untuk membuat hiasan kue anniversary spesial tadi. Setelah beberapa kali nada sambung, akhirnya Midas menerima panggilannya. “Mas,” panggil Laras. “Ya, Ras?” “Sudah selesai operasinya?” tanya Laras lagi, memandang ke beberapa anak muda yang masuk ke toko, melihat dari seragam sekolah menengah pertama yang mereka kenakan, sepertinya mereka baru pulang sekolah. Laras melihat jam di tangannya. Sebentar lagi Raga juga akan keluar dari kelasnya. “Sudah, syukurlah semuanya lancar Ras, meski aku harus melubangi perut

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN