Setelah urusan restu dari orang tua Nina selesai dengan baik, suasana di ruang tamu mulai terasa lebih santai. Percakapan masih berlanjut, tapi aku dan Mahendra akhirnya pamit pulang lebih dulu. Bima memang sudah bilang sejak awal— setelah pertemuan keluarga, dia akan mengajak Nina, Bapak, dan Ibu makan malam di luar. Katanya, agar semakin akrab. Kupikir itu keputusan yang tepat. Sementara aku harus kembali ke apartemen. Bukan karena tak ingin ikut, tapi karena ada tamu yang katanya sudah menunggu sejak tadi sore. Pesan dari resepsionis masuk tak lama setelah Bima datang. 📩Resepsionis Apart: "Ada seseorang yang ingin bertemu. Beliau, sedang menunggu di lobi." Awalnya aku sempat mengira pesan itu salah kirim. Tapi entah kenapa, perasaan tidak enak langsung muncul begitu aku membacanya.

