Candaan Jadi Kenyataan

1123 Kata

Permintaanku tempo hari, soal Mahendra yang harus membayari outfitku untuk pesta pernikahan Dira dan Raka—sejujurnya, itu hanya candaan. Sekadar sindiran kecil untuk menyamarkan perasaan getirku kala itu. Tapi ternyata, bercanda dengan pria kaya raya adalah sebuah kesalahan fatal. Sore ini, sepulang dari kantor, aku mendapati Galang sudah menungguku di lobi. Dengan santainya dia berkata, “Ayo, Bos menyuruhku menjemputmu. Katanya kamu belum siap tampil paripurna.” “Lho? Siap apa?” tanyaku bingung, melangkah masuk ke dalam mobilnya. Galang hanya tersenyum penuh rahasia. Dan beberapa puluh menit kemudian, mobil yang kami tumpangi berhenti di sebuah butik terkenal—lebih tepatnya, butik yang hanya bisa kulihat dari tayangan infotainment dan Insta9ram para sosialita. Galang membukakan pint

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN