Cieee, Nina ...

990 Kata

"Nina, minum air dingin dulu," kataku sambil menggeser gelas es jeruk ke arahnya. "Biar emosimu mereda." Nina mengambil gelas itu dan langsung meminumnya dalam sekali teguk. Napasnya masih terengah-engah setelah pertengkaran sengit dengan Dira. Pipinya chubby-nya kini memerah karena emosi. "Gila banget sih itu perempuan," ujarnya sambil meletakkan gelas kosong dengan bunyi ‘Brak’ yang agak keras. "Udah dikasih penjelasan sama Pak Mahendra, eh malah tetap ngeyel. Emang bener-bener stress dia." Mahendra yang duduk di sebelahku menahan senyum melihat tingkah sahabatku. Matanya berbinar geli ketika melihat Nina yang masih bergumam kesal sambil mengipas-ngipas wajahnya dengan menu cafe. "Nin, kamu lebih galak saat menghadapi Dira loh," gurauku sambil tersenyum tipis. "Beda, Ay. Febi itu ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN