Aku marah, sangat sangat marah sekarang. Aku seakan jadi orang paling bodoh di dunia. Aku hamil dan aku tidak tahu kapan Alexander menghamiliku, yang lebih parah lagi sekarang di rahimku ada janin yang kehadirannya saja hampir membuat gempar. Ya Tuhan bahkan aku mengira anakku adalah cacing, maafin Ibumu nak, semua ini karena ayahmu. Huh Alexander, Ayah, Bunda, Mertua dan Kak Ramiano menyebalkan. Mereka berkomplot membohongiku dan membiarkan aku seperti orang bodoh saja. "Ana, jangan diam aja dong. Kamu lebih baik maki aku atau apapun asal nggak diam aja, kamu lebih mengerikan kalau diam," katanya. Memang semenjak pulang dari dokter kandungan dan setelah dia menceritakan apa yang terjadi aku memilih diam. Saking kesalnya aku sampai kehabisan kata-kata untuk marah. "Kamu lapar ngg