Dentuman musik DJ terdengar. Lekukan-lekukan tubuh yang meliuk-liuk di lantai dansa, teriakan-teriakan yang mengundang candu, minuman yang dituang ke dalam gelas serta kerlap-kerlip lampu yang berwarna-warni terlihat jelas di dalam club tersebut. Why Club.
“Hai Ale!” Sapa Brian ketika melihat Alessia datang. Dan seperti biasa, sapaan Brian hanya dianggap angin lalu oleh Alessia.
“Sudahlah Bri, sampai kiamat pun Ale tidak akan membalas sapaanmu. Dia sudah men-setting telinganya agar tak mendengar godaan p****************g sepertimu” Goda Bruce pada Brian.
“Sialan!” Umpat Brian kesal.
“Ale, ruangan C” Pintah Bruce sembari menyodorkan sebuah nampan yang di atasnya berisikan dua botol alkohol dan tiga buah gelas. Alessia lalu segera mengambil nampan tersebut dan membawanya ke ruangan C.
Tok... Tok... Tok...
Alessia mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk. Saat membuka pintu, matanya disuguhkan oleh pemandangan yang sangat tak enak untuk dipandang. Namun, ini sudah menjadi hal yang biasa untuknya selama bekerja di bar. Lagipula bukan dia yang melakukan hal seperti itu.
Setelah meletakkan botol dan gelas tersebut, Alessia lantas kembali ke meja bartender.
Buk!
Alessia menabrak seseorang.
“Sorry” Ucap Alessia tanpa melihat orang yang ditabraknya. Ia lalu melanjutkan perjalanannya ke meja bartender.
“Tumben bos besar datang ke sini” Ucap Brian.
“Bukankah dia memang akan datang setahun sekali?” Tanya Bruce.
“Iya ‘sih, tapi dia selalu datang di pertengahan tahun. Kali ini dia datang di awal tahun”
“Sudahlah. Itu terserah padanya mau datang kapan saja. Tempat ini miliknya, jadi kau tak perlu memusingkan hal itu. Lebih baik kau antarkan ini ke ruangan Z”
“Hei! Kenapa kau selalu menyuruhku mengantar minuman ke ruangan kelas rendah sedangkan Ale ke ruangan kelas atas?”
“Karena semua pelanggan kalangan atas suka jika seorang wanita cantik yang mengantarkan minuman mereka. Dan Ale hanya perlu menarik perhatian mereka untuk memesan sesuatu yang lebih mahal lagi. And see? Selama Ale yang mengantar minuman mereka, mereka akan memesan yang minuman yang mahal. Tidak seperti dulu sebelum Ale bekerja di sini “
“Jadi kau maksudmu aku jelek?!”
“Itu terserah padaku”
“Dan kau menjadikan Ale umpan!”
“Itu namanya strategi”
“Ale, kau dengarkan apa yang dia katakan? Jadi lain kali kau tak perlu mendengarkan perintahnya lagi” Adu Brian pada Alessia yang memang mendengarkan percakapan mereka sejak tadi. Sementara Bruce hanya mengangkat kedua bahunya tak mau peduli.
“Sudahlah Bri, cepat antarkan ini ke ruangan Z sebelum mereka datang ke sini untuk protes karena pesanan mereka belum diantarkan” Pintah Bruce.
“Dasar sialan!” Maki Brian, namun ia tetap melaksanakannya.
“Ale, antarkan ini ruangan 0” Pintah Bruce.
Dan seperti biasa, Alessia akan menuruti perintah Bruce seperti pelayan lainnya. Itu karena Bruce adalah satu-satunya bartender di sana dan hanya dia yang mengetahui pesanan di setiap ruangan.
Tok... Tok... Tok...
Setelah mengetuk, Alessia membuka pintu dan masuk. Pandangannya langsung tertuju pada sang bos tempatnya bekerja. Dan ia pikir ia harus meminta izin sekarang untuk acara perusahaan akhir minggu depan, mumpung ia bertemu dengan bosnya. Karena pria tua itu sangat sulit untuk ditemui.
“Sir, saya ingin meminta izin untuk akhir minggu depan karena di tempat kerja saya yang lain akan diadakan acara tahunan dan semua pekerja harus lembur hingga acara selesai” Ucap Alessia setelah meletakkan minuman di atas meja.
Pandangannya hanya tertuju pada pria yang ia kenal sebagai bos tempatnya bekerja. Ia sama sekali tak melirik ke arah lain.
“Minggu depan? Ale, kamu tahu ‘kan kalau setiap akhir minggu club ini selalu ramai dari hari biasanya?” Tegas bos Alessia, Rian.
“Tapi saya akan diberi gaji lembur di sana”
“Jadi maksudmu saya tidak pernah memberikan uang lembur?”
“Pernah”
“Lalu apalagi yang kurang? Pokoknya minggu depan kau harus bekerja di sini”
“Tapi gaji lembur yang Anda berikan tak seberapa”
“APA?!”
“Akhir pekan depan saya akan izin”
“Jangan mentang-mentang aku selalu baik padamu jadi kau bisa datang dan pergi sesukamu Alessia. Bersyukurlah aku tak menjadikanmu salah satu jalang di sini”
“Tapi Anda selalu melecehkan saya secara verbal”
“APA?!” Bentak Rian sedikit tegang akibat ucapan Alessia yang blak-blakan, terlebih Alessia mengucapkannya di hadapan sang pemilik club. “MULAI HARI INI KAU KUPECAT”
Sejenak Alessia terdiam di tempatnya, memandang dingin ke arah Rian.
Prang!
Alessia menjatuhkan nampan yang ia pegang sejak tadi kemudian melepas celemek khusus pelayan club yang ia kenakan lalu melemparnya ke lantai. Sontak tindakan Alessia tersebut membuat Rian terkejut.
Ia tak habis pikir dengan tingkah Alessia yang selama ini ia kenal pendiam.
Sementara Alessia masih tetap diam dengan tatapan mata tajamnya yang masih tertuju pada Rian. Jujur saja, Rian merasa sedikit merinding dengan tatapan Alessia. Setelah meredakan emosinya dengan menatap tajam Rian, Alessia keluar dari ruangan tersebut.
Bugh!
Alessia menabrak seseorang lagi. Seorang pria.
“Hei! Hati-hati kalau berjalan!” Bentak pria tersebut ditengah suasana club yang riuh.
Tanpa menggubris ucapan pria tersebut, Alessia berniat pergi dari sana. Namun langkahnya tiba-tiba berhenti karena pria tadi mencekalnya.
“Hei!” Bentak pria tersebut sembari menarik lengan Alessia hingga membuat Alessia menghadap ke arahnya.
Setelah melihat wajah Alessia, lelaki tersebut sontak terkejut.
“Miss Wilson!” Seru pria tersebut yang tak lain adalah Jacob. Ia mencoba menebak apa yang Alessia lakukan di club ini malam-malam dan sendirian.
“Apa yang Anda lakukan di sini Miss?” Tanya Jacob.
“Bisakah kau mengantarku pulang?” Tanya Alessia tanpa menghiraukan pertanyaan Jacob.
Jacob sendiri tak langsung mengiyakan pertanyaan Alessia. Ia masih bergelut dengan pikirannya sendiri. Bagaimana tidak? Apa yang dilakukan seorang Alessia yang sekali bertemu saja kalian sudah dapat menebak karakternya seperti apa di dalam club seperti ini?
Melihat Alessia ingin beranjak kembali, tanpa pikir panjang Jacob segera mengiyakan pertanyaan Alessia.
“Baiklah, Miss. Saya akan mengantarkan Anda pulang” Ucap Jacob.
-------
Bagaimana menurut kalian chapter ini? Coret di kolom komentar yaa^^
Love you guys~