Kalau seandainya belum mendengar bocoran cerita dari mamanya, pasti Rhea akan celometan bertanya saat Genta memberitahu soal kedai soto ibunya. Obrolan mereka tidak lanjut. Rhea pilih anteng. Membiarkan Genta yang lelah dan lapar, makan sambil merindukan sosok mamanya. Dia saja yang hanya mendengar dari cerita merasa miris, apalagi Genta yang merasakan sendiri masa-masa sulit menyakitkan itu. Selesai makan Rhea ngotot mau jalan kaki ke apartemennya yang tak begitu jauh, tapi mana mungkin diijinkan sedang tujuan pulang Genta juga ke sana. Mobil melaju membelah jalanan menuju apartemen. Masih dalam suasana senyap, karena tidak ada yang memulai bicara. Hingga ketika tujuan sudah di depan mata, Rhea melepas sabuk pengamannya. “Berhenti saja di depan situ!” pintanya. “Serius? Aku tidak ditaw