Akhirnya Adis ikut pulang bersama kedua orang tuanya. Sebelum pulang ke rumah mereka, mereka mampir dulu ke rumah orang tua Juna.
"Enek, Akek!"
Adis berlari ke arah Dara, dan Juan yang berdiri di teras menunggu mereka. Juan tertawa senang melihat tubuh kecil Adis yang sangat lincah.
Adis memang tidak gemuk seperti saat bayi. Tapi dia kecil, dan sangat lincah, sangat aktif, karena itulah Winda membawa Adis pulang ke rumahnya. Karena, takut Dinda tidak sanggup mengatasi putrinya itu.
"Adis darimana, Sayang?" Tanya Dara sambil mengusap pipi Adis yang sudah berada di dalam gendongan Juan.
"Dali lumah na Opa Oma."
"Assalamualaikum, Ayah, Bunda."
Dinda, dan Juna mencium punggung tangan orang tua Juna.
"Aduuh, Adis lupa salim," Adis mengulurkan tangan pada Juan. Juan tertawa, dipindah ge
