Ethan begitu labil. Sebelumnya ia merasa tak ada yang bisa ia harapkan, yang peduli padanya. Tapi di detik berikutnya setelah mendengar Renata memikirkannya, ia begitu percaya diri sampai-sampai berani melamar Renata yang kedua kali, mengutarakan keinginannya menikahinya. Ia seolah telah kehilangan kewarasan, tak peduli pandangan orang jikalau nantinya Renata naik ranjang. “Kalian ….” Ethan melepaskan tangannya dari tangan Renata mendengar suara seorang pria. Ia pun mengarah pandangan dan menemukan Pak Syahroni menatapnya dan Renata bergantian. “Kalain? Kakaknya Kris dan Renata, kan?” ucap Pak Syahroni seakan meyakinkan bahwa ia tak salah lihat. Meski begitu, pertanyaannya sangat jelas bahwa ia sarkas. Renata menelan ludah susah payah, sebulir keringat menetes melewati pelipisnya.

