Dua wanita yang duduk di samping kanan dan kiri Ethan, tak tinggal diam. Keduanya bergelayut manja seakan menunggu giliran Ethan memasuki mereka. Ethan tahu klub malam identik dengan hal-hal tabu, meski pergaulannya tak terlalu luas di dunia malam, ia paham tempat seperti itu menjadi sarang manusia-manusia mesuum dan minum. Tapi ia terkejut saat melihat dengan mata kepala sendiri bahwa manusia penghuni tempat itu sama sekali tak malu mempertontonkan kegiatan mereka di depan umum seperti seekor hewan. “Tuan, kau sangat tampan. Aku akan memuaskanmu,” ucap wanita yang duduk mengangkang di atas pangkuan Ethan. “Berapa?” Alis wanita itu berkerut tak mengerti maksud pertanyaan Ethan. Apakah Ethan tengah menanyakan tarifnya? “Berapa pria dalam semalam?” tanya Ethan. “Anda bertanya ber

