Matahari sudah mulai condong ke arah barat ketika Hans keluar dari pintu kedatangan. Seorang polisi setempat sudah menunggunya. Membantu membawakan barang-barangnya, kemudian mengantarkannya ke mobil yang diparkir. “Nggak pakai mobil polisi?” Hans bertanya. Ia sudah duduk di kursi penumpang. “Tidak, Pak. Saya yang nggak nyaman bawa-bawa mobil polisi ke bandara.” Laki-laki itu tersenyum canggung. Duduk di belakang kemudi. Hans mengangguk. Benar juga. “Siapa namamu?” Ia melirik polisi itu. Sepertinya usia mereka hampir sama. Atau terpaut satu-dua tahun saja. Mesin mobil menyala. Kursi yang mereka duduki terasa sedikit bergetar. “Ihsan.” Jawabnya ramah. Kemudian tangan dan kakinya mulai sibuk mengemudikan mobil. Melakukan manuver agar bisa keluar dari barisan mobil yang terparkir. “Resk