Achtenveertig

1369 Kata

“Kamu punya sesuatu yang ingin disampaikan?” Hans langsung menebak begitu mereka duduk di kursi taman yang dimaksud gadis remaja itu. “Iya, Om.” Gadis itu mengulurkan sesuatu dari saku celananya. Selembar kertas. Lebih tepatnya, sobekan kecil kertas. “Kayaknya ibu saya nggak kelihatan ini. Saya menemukan ini di dekat tempat tidur kakak sebelum polisi datang. Tapi, saya belum sempat memberikannya ke polisi karena saat polisi datang saya sudah harus berangkat ke sekolah.” “Kamu kelas berapa?” Hans menerima secarik kertas itu. “Kelas dua SMA.” Hans mengangguk tanpa menoleh. Matanya sibuk membaca tulisan yang tertera di secarik kertas itu. Bapak sama Ibu nggak usah nyari Mirna. Mirna pasti akan kembali. Hans melipat kertas itu. Bibirnya ikut terlipat, menahan senyum. Jelas sudah, kasus i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN