Drieënzestig

1782 Kata

Jen tak memberi banyak waktu untuk dirinya terkejut. Ia segera beranjak dari duduknya, berlari memutari rumah. “Mau ke mana, Neng?!” Laki-laki berpeci itu berteriak nyaring. Jen tak menghiraukannya. Ia terus berlari ke belakang rumah. Mencari keberadaan Pak Haribawa dan istrinya. “Ada apa, Nak?” Haribawa segera menyambut tamunya. Wajahnya tampak kebingungan demi melihat Jen tiba-tiba berlari menghampirinya. “Saya…” Jen mengatur nafasnya yang sedikit ngos-ngosan. “Saya mau lihat isi dari bangunan ini!” Telunjuk Jen mengarah ke bangunan kecil di halaman belakang rumah. Bangunan yang atapnya berwarna jingga jika terlihat dari tampilan satelit peta online. Pak Haribawa terlihat terkejut, tapi hanya sebentar. Sangat sebentar. Sepersekian detik. Dan Jen mampu menangkap mikro ekspresi yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN