“Sedang apa, Jen?” Roni sudah berdiri di samping Jen. Ikut mengamati papan sterofom yang menempel ke dinding. “Ah…” Jen tersadar. “Wah…” Roni maju selangkah. Sorot matanya takjub menatap rangkaian foto, gambar, dan coretan di dinding. “Ini… khas Pak Hans banget!” Serunya kemudian. Jen tak menggubris. Ia sudah balik badan, melangkah mendekati meja komputer. “Ada yang kamu temukan di sana, Ron?” Tanyanya tanpa menoleh. Jen meletakkan pistolnya di atas meja. Ia berjongkok, menyambungkan steker ke soket listrik. Jen mulai menyalakan komputer. “Tidak ada. Di sisi kiri rumah ini hanya ada laundry room dan gudang. Aku sudah menggeledah gudang, tidak ada yang kutemukan.” Roni menopangkan kedua tangannya ke atas meja. Menunggu komputer menyala sempurna. Jen sudah beranjak. Ikut berdiri di se