Zesentwintig

1649 Kata

“Ada apa, Pak?” Jen ikut berdiri. Hans memutus sambungan telepon. “Ayo kita pergi sekarang!” Ia menyambar tas pinggangnya, memasangnya cepat. Jen segera menyusul meski belum tahu karena apa dan akan ke mana mereka pergi. Yang pasti, ini adalah sesuatu yang gawat. Hingga membuat Hans bergerak secepat kilat. Dalam sekejap, mereka sudah berada di dalam mobil Hans. Mobil itu melaju cepat di jalanan. “Kita mau ke mana, Pak?” “Kembali ke kantor Aryuda Food.” Jawab Hans tanpa menoleh. Ia sedang fokus menyetir. Mempertahankan laju mobil di angka 100 kilometer perjam. “Kenapa kembali ke sana lagi?” Inilah kelemahan perempuan. Bertanya di situasi yang tidak tepat, hanya karena penasaran. “Kau akan tahu nanti.” Hans adalah tipikal laki-laki pada umumnya. Menjawab sekenanya, seadanya, selintas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN