Inara menatap Bayu yang nampak terlelap dengan bertelanjang d**a. Selimut menutupi tubuh bagian bawahnya. Inara sendiri melirik tubuhnya yang hanya tertutup selimut. Ia usap wajah tampan suaminya. Nafas Bayu masih terdengar berat. Mungkin ia kelelahan. Inara jadi malu, membayangkan kejadian beberapa jam yang lalu. Ia menundukkan kepalanya yang terasa panas. Ia sungguh menikmati itu. Terasa lebih... Oh... Inara malu. Dan... Senang. Karena berkali-kali Bayu mengatakan jika ia mencintai Inara. Tatapannya yang serius. Wajah keras dengan penuh keringat. Membuat Inara terbuai. Inara menepuk pipinya. Ia harus sadar... Sangat memalukan menceritakan kejadian semalam pada pembaca. Bisa gawat jika mereka merasakan panasnya. Inara hendak bangun. Namun, sebuah cengkraman berhasil